Model Pengembangan Aplikasi

 Bayu Bagaskara 

               Model pengembangan aplikasi


       Terbagi menjadi dua yaitu:

          -Waterfall

          -Prototipe

        

 Dalam membangun sistem secara keseluruhan perlu dilakukan beberapa tahapan/langkah. Metode pengembangan perangkat lunak dikenal juga dengan istilah Software Development Life Cycle (SDLC). Metode Waterfall merupakan metode pengembangan perangkat lunak tertua sebab sifatnya yang natural. Metode Waterfall merupakan pendekatan SDLC paling awal yang digunakan untuk pengembangan perangkat lunak. Urutan dalam Metode Waterfall bersifat serial yang dimulai dari proses perencanaan, analisa, desain, dan implementasi pada sistem.

Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang sistematis, mulai dari tahap kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing/verivikasi, dan maintenance. Langkah demi langkah yang dilalui harus diselesaikan satu per satu (tidak dapat meloncat ke tahap berikutnya) dan berjalan secara berurutan, oleh karena itu di sebut waterfall (Air Terjun).

Berikut Gambaran Pengembangan Dan Fase-Fase Waterfall:







Prototype yaitu proses merancang sebuah model dari suatu sistem, bisa dikatakan sebagai bentuk awal (contoh) atau standar ukuran untuk suatu objek yang akan dikerjakan nanti. Dengan metode prototyping, pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses dan menentukan hasil yang terbaik. Prototype digunakan untuk memahami dan melihat bagaimana produk atau aplikasi bekerja, apa fungsinya dan bagaimana pengguna harus berinteraksi dengannya. Berikut ini beberapa tipe dari prototyping:

Berikut gambaran pengembangan prototype:




         


Komentar

Postingan Populer